Cara mengatasi rasa malas dengan nge-hack motivasi dari Lisa Feldman Barrett dengan teori Constructed Emotion

- Senin, 5 Juni 2023 | 07:47 WIB
otak butuh bantuan dalam bernavigasi di dunia penuh informasi, dan cara paling mudahnya adalah dengan memanfaatkan Past Experience (Lulu mahfudhoh)
otak butuh bantuan dalam bernavigasi di dunia penuh informasi, dan cara paling mudahnya adalah dengan memanfaatkan Past Experience (Lulu mahfudhoh)
 
MAKENYUS.COM - Cara mengatasi rasa malas dengan nge-hack motivasi dari Lisa Feldman Barrett dengan teori Constructed Emotion.
 
Lisa Feldman Barretr adalah profesor spikologi dari Northeastern University, pemaparan Beliu dimulai dari penjelasan bahwa kapasitas otak menerima informasi itu terbatas.
 
Menurut Lisa Feldman Barrett , Ibaratnya otak kita terkungkung di dalam batok kepala kita, dia terhubung sama dunia luar cuma dengan menerima berbagai rangsangan dari alat indra, contohnya intensitas cahaya, suhu, suara sampai dengan tekanan udara.
 
 
Otak diibatkan seperti orang yang dikurung dalam sebuah bilik dan mengetahui dunia luar dari bisikan orang lain. 
 
Jadi otak butuh bantuan dalam bernavigasi di dunia penuh informasi, dan cara paling mudahnya adalah dengan memanfaatkan Past Experience atau pengalaman kita sebelumnya dan juga dengan melakukan simulasi terhadap masa depan.
 
Contohnya ketika manusia melihat sesuatu, visual cortex atau bagaian otak yang bertanggung jawab sama penglihatan itu hanya terhubung 10% dengan saraf yang membawa informasi penglihatan dari mata, dan 90% terhubung ke bagian otak lain untuk menyimulasikan visual yang baru dilihat.
 
 
Karena itu kita bisa jalan di mall sambil balesin chat tanpa nabrak, karena otak kita sebagian besar isinya adalah simulasi.
 
Jadi otak memanfaatkan pengalaman masa lalu untuk menyimulasikan kondisi saat ini atau bahkan masa depan, dan selanjutnya kita akan cara mengatasi rasa malas dengan nge-hack motivasi dari Lisa Feldman Barrett dengan teori Constructed Emotion
 
Tapi terhubung pengalaman kita itu banyak dan bisa membuat cape kalau ingat satu-satu, jadi otak kita mendefinisikan cara kerjanya dengan membuat konsep besar untuk memaknai data yang kita terima.
 
Alih-alih bertanya "ini apa ya?" Otak kita cenderung bertanya " ini tuh mirip apa ya?" untuk memaknai data dari luar, contohnya kasus UFO yang timbul istilah piring terbang, karena bentuknya piring dan terbang jadi piring terbang.
 
Kita mencocokan informasi yang kita dapat dengan pengalaman masa lalu kita, mengenai UFO sebagai piring terbang dengan menggabungkan konsep piring dan benda terbang sekaligus, lebih lanjut dijelaskan cara mengatasi rasa malas dengan nge-hack motivasi dari Lisa Feldman Barrett dengan teori Constructed Emotion
 
Dan emosi manusia ternyata juga seperti itu, kalau menurut prof Lisa Feldman Barrett, emosi adalah sebuah simulasi yang dibuat oleh otak kita dengan interpretasi kejadian yang kita buat terhadap kejadian disekeliling kita, dan konsep yang sudah kita miliki sebelumnya.
 
 
Jadi rasa senang, marah sampai takut itu adalah sebuah simulasi yang otak kita buat, dari informasi yang kita dapat dari pengalaman masa lalu yang kita miliki terhadap informasi itu.
 
Misalnya ketika kita dapat chat diajak jalan sama gebetan, kita merasa senang kan? Dan sebenarnya yang membuat kita senang itu bukannya chat sendiri, tapi berbagai simulasi di otak kita tentang berbagai hal yang romantis yang mungkin terjadi kalau kita diajak jalan atau kalau kita jadian sama gebetan, dan simulasi ini didapat dari pengalaman dan pengetahuan kita sebelumnya. 
 
Dan kita balik ke rasa malas yang terjadi ketika kita dihadapkan dengan deadline yang menumpuk, malas ketika menghadapi deadline juga sama dengan rasa senang ketika kita diajak sama gebetan, itu cuma simulasi.
 
 
Kemungkinan besar rasa malas itu datang dari pengalaman buruk kita di masa lalu tentang deadline, misalnya kita pernah kecapean, kita stres berat gara-gara deadline dan otak kita pun mensimulasikan seolah-olah hal buruk itu bakal terjadi lagi.
 
Dan prof Lisa Feldman Barrett dengan teori constructed emotion miliknya, memberikan perspektif tentang bagaimana kita bisa nge-hack atau memanipulasi si rasa malas tadi, dengan mengkategorisasi lagi yang kita rasakan dengan memainkan past experience dan simulasi tadi.
 
Dibandingkan kita menggunakan pengalaman buruk untuk memaknai pekerjaan saat ini yang menumpuk, coba kita ingat pengalaman yang menyenangkan ketika kita lagi nugas, ketika kita lagi belajar, ketika kita dapat kerjaan dari bos.
 
Jadi coba pindahlan fokus kita dari pengalaman ketika kita ngestuck atau kelimpungan di masa lalu dengan pengalaman lain ketika kita merasa bangga, katika kita merasa bahagia, dimana kita berhasil ngepush kemampuan kita sampai batasnya.
 
Kita pasti punya seenggaknya satu atau dua pengalaman baik ketika mengerjakan suatu, dan itu yang bisa kita fokuskan dan kita ingat, dan kalau misalnya kita sudah dapat pengalaman positifnya, coba kita simulasikan itu akan terjadi lagi ketika kita berhasil mengerjakan apa yang memang harus kita kerjakan.
 
Dengan kita fokus ke aspek positif tadi otak kita akan ikut memaknai tugas itu sebagai hal yang positif tadi, jadi pemaknaan positif itu secara tidak langsung akan mamotivasi kita.
 
Dan kalau kita sudah berhasil mengubah rasa malasnya, disarankan untuk kita mulai aja dulu, mumpung kita masih semangat, dan sedikit demi sedikit aja dulu, karena otak kita memiliki kecenderungan untuk membereskan segala sesuatu yang memang sudah kita mulai atau nama fenomenanya adalah ziegarnik effect. ***

Editor: Vita Ellya

Sumber: YouTube @SatuPersen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X