Sejarah Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu di Bali, Perayaan dan Fakta Menariknya

- Selasa, 21 Maret 2023 | 11:25 WIB
Sejarah Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu  (Fendi irawan)
Sejarah Hari Raya Nyepi Bagi Umat Hindu (Fendi irawan)

MAKENYUS.COM - Hari Raya Nyepi merupakan perayaan umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Hari raya ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercaya sebagai hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera.

Untuk itu umat beragama Hindu melaksanakan pemujaan suci terhadap mereka. Pada tahun ini Hari Raya Nyepi jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.

Istilah Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya adalah perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan atau kalender Saka yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.

Baca Juga: DPR Setujui Permohonan Tiga Nama Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U 20

Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dilakukan dengan cara yang senyap, tanpa adanya aktivitas dari masyarakat seperti biasa.

Semua kegiatan ditiadakan, mulai dari pelayanan umum hingga Bandar Udara Internasional juga ditutup. Namun, terkhusus untuk rumah sakit tidak akan ditutup saat Hari Raya Nyepi.

Tujuan utama dari kegiatan Hari Raya Nyepi adalah memohon kepada Tuhan untuk mensucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).

Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian ucapaca yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.

Baca Juga: Setara Papua New Guinea! Rata Rata IQ Indonesia Berada di Posisi 130 Dunia

Hari Raya Nyepi tercipta berdasarkan cerita dari kitab suci Weda yang menceritakan kisah pada awal masehi bahkan sebelumnya, Negeri India dan sekitarnya digambarkan selalu menderita krisis dan konflik sosial berkepanjangan.

Pada suatu ketika banyak terjadi pertikaian antar suku-suku bangsa (Suku Caka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malay) dengan kemenangan yang silih berganti.

Pertikaian panjang tersebut pada akhirnya suku Caka menjadi pemenang di bawah pimpinan Raja Kaniskha I yang dinobatkan sebagai Raja dan turunan Caka tanggal 1 bulan 1 tahun 01 Caka, pada bulan Maret tahun 78 Masehi.

Berkat kepemimpinan Raja Kaniskha I yang berhasil menghadirkan kedamaian antara bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda.

Baca Juga: Mudik Gratis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2023, Ini Syarat dan Ketentuannya

Halaman:

Editor: Vita Ellya

Sumber: rri.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X