MAKENYUS.COM - Malam Satu Suro merupakan perayaan yang dianggap istimewa dalam budaya Jawa. Malam ini merupakan malam pertama dalam bulan Suro dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah atau kalender Islam. Tradisi ini merujuk pada perayaan tahun baru dalam kalender Jawa dan juga menandai awal tahun baru Islam.
Malam Satu Suro secara khusus terkait dengan tradisi dan Budaya di Jawa, karena merujuk pada kalender Jawa dan memiliki akar dalam kepercayaan dan kebudayaan Jawa. Namun, perayaan tahun baru dalam kalender Hijriyah yang juga dirayakan pada malam yang sama, yaitu 1 Muharram, diakui dan diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Meskipun perayaan Malam Satu Suro lebih populer di Jawa, ada kemungkinan juga ada tradisi serupa atau perayaan tahun baru pada tanggal yang sama dalam budaya lain di Indonesia atau di tempat lain yang memiliki pengaruh kebudayaan Jawa , seperti di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, atau Bali yang memiliki keterkaitan dengan budaya Jawa.
Baca Juga: Profil Budi Arie : Ketua PROJO Yang Menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika 2019 - 2024
Namun, penting untuk dicatat bahwa pelaksanaan, tradisi dan Budaya yang terkait dengan malam Satu Suro dapat berbeda-beda di setiap daerah dan komunitas, sesuai dengan adat istiadat lokal dan kepercayaan masyarakat setempat.
Malam Satu Suro dianggap memiliki makna spiritual dan kekuatan magis dalam Kepercayaan masyarakat Jawa.
Banyak orang masih mempercayai bahwa malam ini merupakan waktu yang penuh berkah dan keselamatan. Dalam tradisi ini, masyarakat Jawa melakukan berbagai kegiatan seperti jamas pusoko atau membersihkan benda pusaka, ruwatan atau ritual penyembuhan dan tapa brata atau puasa dan meditasi untuk menyambut tahun baru.
Perayaan malam Satu Suro juga dihubungkan dengan tradisi kerajaan di Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
Di kedua keraton ini, terdapat kirab pusaka yang melibatkan pengarakkan hasil kekayaan alam dan benda-benda pusaka yang dianggap bernilai spiritual.
Prosesi kirab ini dilakukan dengan penuh semangat, melibatkan kostum khas, tarian, musik tradisional, dan penjagaan keamanan yang ketat.
Baca Juga: Mark Zuckerberg dan Elon Musk Pamer Otot, Siap Duel di Colosseum Italia
Asal usul malam Satu Suro memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah dan kepercayaan agama di Jawa.
Pada masa itu, masyarakat Jawa umumnya mengikuti sistem penanggalan tahun Saka yang diwariskan dari tradisi Hindu. sedangkan, Kesultanan Mataram Islam telah mengadopsi sistem kalender Hijriyah yang digunakan dalam agama Islam.
Artikel Terkait
Buntut Final Sea Games Beberapa Waktu Lalu, 3 Pemain Timnas Indonesia Dihukum Oleh AFC
Menyiapkan Anak Di Sekolah Atau Kelas Baru : 7 Cara Untuk Mendapatkan Teman Di Sekolah
Pencegahan dan Penghentian Perundungan Membutuhkan Komitmen Untuk Menciptakan Lingkungan Yang Aman
Bagaimana Orang Tua , Guru, dan Anak - Anak Mengambil Tindakan Untuk Mencegah Perundungan
Pernikahan Anjing di Pantai Indah Kapuk ( PIK ) Digelar Mewah dengan Biaya Seharga Dua Buah Mobil LCGC